Connect with us

Berita Olahraga

Yoel Ireno Momongan Juara Sarga Arthayasa Open 2025 Menuju SEA Games 2025

Published

on

Yoel Ireno Momongan juara Sarga Arthayasa Open 2025 [liputan6]

Depok, Bindo.id – Atlet berkuda Equinara Horse Sport bernama Yoel Ireno Momongan berhasil menjuarai Sarga Arthayasa Open 2025.

Hasil tersebut menjadi tolok ukurnya menuju ke SEA Games 2025.

Tampil dengan memakai kuda Jako BCN, Yoel memperoleh nilai rata-rata dari tiga juri sebanyak 62,353 persen di kelas CDI Intermedate I. Ajang tersebut digelar di di Arthayasa Stables & Country Club, Depok, Minggu (18/5/2025).

Dirinya memperoleh nilai tertinggi mengalahkan 2 atlet lainnya yaitu Valentino Lumentah dan M. Fajar Apriansyah Pratama. Keduanya memperoleh peringkat kedua dan ketiga. Masing-masing memperoleh nilai rata-rata 62,304 persen dan 54,951 persen.

“Sebenarnya masih banyak kurangnya tapi untuk hari ini, karena sebelumnya kudanya kurang fit, maka hari ini sudah maksimal lah,” ujar Yoel.

Menurut Yoel, hasil itu sudah cukup baik sebab ini merupakan kali pertama ada pertandingan internasional CDI 1* di Indonesia.

Secara penilaian juri juga tidak mudah serta tergolong ketat.

Juri yang bertugas di pertandingan ini adalah FEI Level 3 Kerrie Swan Bates (Australia), FEI Level 1 Snezana Marjanovic (Singapura), serta FEI Level 3 Vittorio Barba (Filipina).

Jika dibandingkan dengan disiplin show jumping dan eventing, dressage tergolong punya penilaian yang subjektif.

Juri akan menilai ketepatan gerakan, keharmonisan antara kuda dengan atlet, serta keindahan saat tampil.

“Kalau kita ada kesalahan atau kekurangan pasti nilainya bakal nge-drop banget. Jadi harus bagus terus di-maintenance, sehingga tak boleh ada gerakan yang salah sedikit pun,” ujarnya.

Kemenangan yang diperoleh Yoel di ajang ini untuk bekalnya menuju ke SEA Games 2025 di Thailand. Kebetulan, kejuaraan ini juga menjadi salah satu seleksi menuju ke ajang tersebut.

“Mungkin ini sebagai patokan buat kualifikasi karena tahun ini ada SEA Games Thailand. Ini jadi tolok ukur siapa yang bakal diseleksi. Cuma ini internasional jadi senang saja menang karena untuk pertama kalinya ada di Indonesia,” ujar atlet sering disapa El ini.

Dressage Indonesia terakhir kali memperoleh medali emas saat SEA Games Singapura 2015. Larasati Gading saat itu memperoleh medali emas. Sedangkan Alfaro Menayang memperoleh medali perunggu di nomor individual dressage.

Setelah itu, dressage Indonesia belum muncul sosok juara lagi. Di 3 edisi terakhir SEA Games 2019, 2021, 2023, cabor equestrian tak dipertandingkan.

“Agak lama memang harapannya jika SEA Games nanti saya masuk mudah-mudahan harapannya gold. Enggak mau asal ikut, karena buat apa bela negara cuma asal ikut saja,” ujar Yoel.

Atlet 17 Tahun Aurelianne Sulistomo

Aurelianne Sulistomo belum berhasil menjadi juara kelas CDI Junior Team sebab cuma memperoleh total skor 63,131 persen.

Walaupun gagal meraih kemenangab, hasil ini cukup memuaskan serta jadi pembelajaran untuk Anne ke depannya.

Pada kelas ini, Anne ingin menonjolkan bagaimana seni dari kuda. Sehingga dia harus punya koneksi dan bound yang bagus dengan kuda bernama Dominante.

Salah satunya dengan mengajak ngobrol serta memperhatikan kuda tersebut dengan baik.

“Jadi kerja sama dengan baik. Supaya dilihat itu indah. “Saya kan dari Jawa Tengah. Jadi sudah dua minggu ini latihan di sini,” ujar Anne.

“Ya itu target panjangnya ke SEA Games, sekarang mengalahkan diri sendiri. Poinnya ditingkatkan dari yang sebelumnya,” lanjutnya.

Ikuti berita terkini dari BINDO di
YouTube, dan Dailymotion

Advertisement
Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *