Bulu Tangkis
Menpora Dito Meninjau Simulasi Piala Sudirman 2025, Berpesan Agar Berhati-hati Dengan Sosial Media
![Menpora hadiri simulasi piala sudirman 2025 [kemenpora]](https://sports.bindo.id/wp-content/uploads/sites/4/2025/04/Menpora-hadiri-simulasi-piala-sudirman-2025-dd0b8fd0.jpg)
Jakarta, Bindo.id- Menpora Dito Ariotedjo melakukan peninjauan secara langsung simulasi Piala Sudirman 2025 di Pelatnas PBSI, Cipayung, Senin (21/4/2025).
Di kesempatan ini, dirinya juga memberikan pesan-pesan kepada atlet.
“Mungkin saya singkat saja, saya hadir di sini karena ingin memberikan semangat langsung kepada para atlet yang akan berangkat ke China. Semoga ini bisa memberikan prestasi,” tutur Dito mengawali sambutannya.
Dito kemudian menyampaikan keinginanannya agar Indonesia dapat membawa pulang piala yang namanya diambil dari tokoh bulutangkis Indonesia, Dick Sudirman, tersebut.
Ini akan jadi tantangan tersendiri sebab Indonesia baru sekali jadi juara yakni saat Piala Sudirman pertama kali diselenggarakan tahun 1989.
Setelahnya, Merah-Putih nyaris selalu gagal membawa pulang gelar. Pencapaian terbaik Merah-Putih hanya mencapai runner up sebanyak 6 kali.
Pada Piala Sudirman tahun ini yang akan digelar di Xiamen, China, mulai tanggal 27 April hingga 4 Mei, Indonesia memiliki harapan pada 13 wakil terbaiknya di 5 sektor.
“Tadi lihat di data memang tidak mudah, ternyata di Sudirman Cup Indonesia baru sekali juara. Sisanya didominasi oleh China dan Korea Selatan. Tapi ini semoga tidak menjadi pematah semangat, tapi menjadi motivasi,” tutur Menpora.
Sehubungan dengan hal itu, Dito meminta kepada pengurus, ofisial, manajer, serta pelatih untuk memastikan kebutuhan dari Jonatan Christie dkk selama kejuaraan bulutangkis beregu paling prestisius tersebut berlangsung.
“Tapi juga atlet juga harus siap memberikan yang terbaik untuk Indonesia, siap gak?” tanya Dito kepada para atlet.
Dito juga berpesan supaya para atlet berhati-hati dengan media sosial selama berlangsungnya Piala Sudirman 2025. Apalagi, masyarakat sedang memiliki ekspektasi yang tinggi.
“Semoga tidak lihat Sosmed, takutnya memengaruhi mental. Tapi saya hanya berbagi pengalaman walaupun saya bukan atlet, tapi lumayan sering dihajar di sosmed juga. Jadikanlah kata-kata hajaran itu sebagai bahan motivasi dan jangan dimasukkan hati sebagai bahan untuk menyakiti hati,” ujarnya.
“Jadi kadang kalau kata-kata yang kasar itu ya bukan kita jadikan guyonan, tapi kita jadikan itu pegangan kita untuk membuktikan bahwa kita bisa buktikan yang lebih baik. Mungkin pesan saya hanya itu, dan saya hari ini hadir tetap menggunakan jaket kontingen Olimpiade, karena kami sangat berharap dan target utama dari badminton kita kembali mendapatkan medali emas di Olimpiade 2028.” lanjutnya.
Dito menyampaikan agar para atlet terus semangat.
“insyaallah komitmen kami di pemerintah melalui Kemenpora, dan saat ini juga Wamenpora-nya langsung dari badminton,” ungkapnya.
Menurutnya, ini menjadi saat yang baik dan momentum emas untuk mengembalikan kejayaan badminton.
Ikuti berita terkini dari BINDO di
YouTube, dan Dailymotion