Sepak Bola
PSG Catat Sejarah Setelah Gasak Inter Milan Di Final Liga Champion

Karawang, bindo.id – Final Liga Champion 2025 dini hari tadi mempertemukan finalis Paris Saint Germany melawan Inter Milan. Pada edisi kali ini PSG menjadi juara dengan menggasak Inter tanpa balas. 5-0 menjadi skor akhir pertandingan.
Selain membawa pulang tropi liga champion, PSG juga mencatatatkan sejarah di Liga Champion dengan kemenangan selisih gol terbanyak. Ini jadi margin kemenangan terbesar yang pernah ada di final kompetisi tersebut sejak pertama kali digelar pada 1955-1956. Sebelumnya, kemenangan dengan margin terbesar di final terpaut 4 gol. Hasil ini pernah diukir Real Madrid saat kalahkan Eintracht Frankfurt pada musim 1959-1960. Laga berakhir dengan skor 7-3 kala itu.
Sementara bagi Intermilan ini menjadi mimpi buruk bagi tim Itali tersebut. Tim besutan Simone Inzaghi gagal menghadirkan sebuah trofi pun musim ini bagi para pencinta setia mereka.
PSG menguasai pertandingan sejak awal dengan umpan-umpan cepat dan tekanan tinggi. Mereka nyaris membuka skor pada menit ke-10 melalui tendangan Desire Doue yang masih bisa ditepis Yann Sommer. Dua menit kemudian, PSG memimpin 1-0 lewat gol Achraf Hakimi. Ia menuntaskan umpan cerdik dari Desire Doue dengan tembakan jarak dekat yang tidak mampu dihentikan Sommer.
Pada menit ke-20, PSG menambah keunggulan melalui tembakan Desire Doue. Bola yang mengenai pemain Inter lebih dulu mengecoh Sommer dan membuat skor menjadi 2-0 untuk PSG.
Inter Milan hampir memperkecil ketertinggalan pada menit ke-23. Hakan Calhanoglu mengirimkan umpan sepak pojok, tetapi sundulan Francesco Acerbi justru melambung tipis di atas mistar gawang PSG.
Pada menit ke-37, Inter Milan kembali mendapatkan peluang lewat umpan sepak pojok Hakan Calhanoglu. Marcus Thuram menyambut bola dengan sundulan keras dari jarak dekat, tetapi usahanya hanya meleset tipis di sisi kiri gawang.
Dominasi PSG di babak kedua berlanjut. Mereka terus melancarkan ancaman ke gawang Inter. Saat pertandingan memasuki menit ke-57, pelatih Inter, Simone Inzaghi mendapatkan kartu kuning karena bereaksi berlebihan di pinggir lapangan.
Inter yang masih kesulitan membongkar pertahanan PSG kembali kebobolan pada menit ke-63. Doue mencetak gol keduanya di final kompetisi Eropa ini. Pemain berusia 19 tahun ini mampu menyelesaikan umpan dari tendangan tumit Vitinha untuk mengelabuhi pemain belakang. Dia melepaskan tembakan rendah ke tiang dekat yang tak bisa dihalau Sommer.
Doue merayakan gol keduanya ini dengan melepaskan bajunya lalu bergerak menghadap ke para pendukungnya yang berada di tribun. Aksinya ini membuatnya diganjar kartu kuning.
Dua menit setelah mencetak gol keduanya, Doue ditarik keluar lapangan untuk digantikan dengan Bradley Barcola. PSG semakin nyaman bermain. Mereka tak mengendurkan serangan meski sudah unggul tiga gol.
Wallhasil, pada menit ke-73, PSG berhasil mencetak gol keempat. Dembele melepaskan umpan yang diarahkan kepada Khvicha Kvaratskhelia yang tanpa kawalan bergerak ke depan lalu melepaskan tembakan setelah melewati kiper Sommer.
Pemain muda PSG, Senny Mayulu, yang baru masuk pada menit ke-84, mencetak gol kelima PSG. Pemain berusia 18 tahun itu melepaskan tembakan dari tiang dekat setelah memanfaatkan umpan dari Bradely Barcola.
Inter Milan tidak banyak memiliki peluang mencetak gol. Marcus Thuram mempunyai kesempatan tetapi tembakannya masih belum bisa menaklukkan gawang PSG.
(aan)
Ikuti berita terkini dari BINDO di
YouTube, dan Dailymotion