Tenis
Atlet Tenis Meja RI Dijamin KOI Bisa Ikut Kegiatan Single Event Maupun Multievent
![Ketum KOI Raja Sapta Oktohari [tribunnews]](https://sports.bindo.id/wp-content/uploads/sites/4/2025/07/Ketum-KOI-Raja-Sapta-Oktohari-76542771.jpg)
Jakarta, Bindo.id – Semua atlet tenis meja Indonesia dijamin Komite Olimpiade Indonesia (KOI) dapat mengikuti seluruh kegiatan single dan multievent internasional tanpa adanya diskriminasi.
International Table Tennis Federation (ITTF) sudah mengadakan Annual General Meeting (AGM) 2025 di Doha, Qatar tanggal 27 Mei 2025.
Pada AGM tersebut, ITTF membuat sejumlah keputusan yang salah satunya memberi pengakuan pada Indonesia Pingpong League (IPL) sebagai asosiasi anggota di Indonesia serta sudah dipublikasikan di situs resmi ITTF.
Keputusan AGM sudah memperoleh persetujuan dari 2/3 NTTF (National Table Tennis Federation) yang hadir dan sesuai dengan mekanisme yang diatur di Statuta ITTF.
Keputusan ini berdasarkan kesepahaman antara ITTF dan Asian Table Tennis Union (ATTU). Keduanya mendukung pandangan Komite Olimpiade Indonesia bahwa olahraga tenis meja di Indonesia butuh awal yang baru.
Bersamaan dengan momen tersebut, ITTF juga menyatakan bahwa PP PTMSI (Pengurus Pusat Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia) dikeluarkan dari keanggotaannya.
ITTF secara spesifik meminta kepada KOI agar membentuk Komite Transisi yang sifatnya sementara sampai terlaksananya pemilihan pimpinan pengurus IPL yang akan digelar sesuai konstitusi organisasi.
“Pasca tindak lanjut yang kami lakukan dengan ITTF terkait keluarnya PTMSI, kami dipercaya untuk membantu pembentukan badan baru yang akan menaungi tenis meja di Indonesia,” ujar Ketum KOI Raja Sapta Oktohari, Selasa (8/7/2025).
“Dalam prosesnya, dibentuk tim transisi yang diketuai Anindya Bakrie (Ketua Umum Akuatik Indonesia), Wakilnya Ita Yuliati (Ketua Umum Federasi Gymnastic Indonesia), dari KOI ada Harry Warganegara dan Sekjen Wijaya Noeradi yang sejak awal berkomunikasi dengan ITTF, serta Ferry Kono dari Inaspro,” ujarnya.
Kata Okto, dalam setiap pengambilan keputusan KOI tetap berkoordinasi bersama International Federation (IF) serta disepakati bersama oleh anggota lewat keputusan Rapat Anggota, sehingga seluruh mekanisme yang dilaksanakan sudah sesuai dengan prosedur yang ada di dalam AD/ART IF maupun KOI.
“Bayangkan, kata ITTF masalah tenis meja di Indonesia sudah 20 tahun tidak beres-beres. Kami sampaikan, akan menyelesaikan dengan cara terbaik. Alhamdulillah berkat kerja sama stakeholder olahraga Indonesia, termasuk Kemenpora kita akan memiliki badan baru dari cabang olahraga tenis meja,” ujarnya.
Dia mengatakan tak ada yang dapat mengancam atlet dengan mengatakan mereka tak boleh bertanding dengan situasi ini. Seluruh atlet, pelatih, wasit dijamin dapat ikut semua kegiatan single event maupun multievent meskipun ada konflik.
“Sebab domainnya ada di kami dan KOI menjamin, selama sesuai persyaratan dan ketentuan yang diberlakukan oleh IF,” ujarnya..
Ikuti berita terkini dari BINDO di
YouTube, dan Dailymotion